Kita pasti sudah sering membaca dan mengenal perihal kerajaan kerajaan bersejarah di bumi pertiwi ini. Beberapa diantaranya terletak di Kepulauan Maluku Utara sebut saja Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Bagaimana bisa muncul 2 (dua) kerajaan besar nun jauh disana memang masih menjadi tanda tanya bagi sebagian besar pembaca sejarah.
Pertanyaan serupa juga sempat terlintas di kepala saya, sampai suatu saat saya diberi kesempatan untuk mengunjungi provinsi seribu pulau di ujung timur laut Indonesia. Begitu menginjakkan kaki di kota ternate, saya sudah bisa merasakan hawa sejuk khas kepulauan di nusantara ini, smell good dan fresh air menyapa kita di sepanjang perjalanan dari bandara ke pusat kota ternate.
Jejak sejarah kebesaran Kerajaan Ternate tersebar di seluruh pelosok pulau, bangunan bangunan kuno nan kokoh menjadi satu daya tarik tersendiri kota Ternate. Rumah kuno peninggalan sejarah bersandingan dengan kemewahan peradaban dunia memang tak bisa dipungkiri bersaut silang mendominasi down town kota Ternate.
Di pinggir kota, masih jelas dominasi peninggalan sejarah berupa rumah rumah kuno yang masih terawat baik oleh penghuninya berpadu serasi dengan pekarangan yang luas nan asri. Pulau dimana kerajaan Ternate berdir merupakan perpaduan sempurna antara Gunung Gamalama yang dikelilingi oleh lautan yang masih perawan.
Perpaduan daya tarik pegunungan dan pantai yang mengumpul menjadi satu itulah Kota Ternate (Kerajaan Ternate). Ada satu selat cantik yang memisahkan antara kota Ternate dan kota Tidore. Bagi para pemancing mania, sepanjang selat ini adalah surganya memancing bagi para pemula dan tempat memancing terbaik di dunia untuk kelas expert berada di sebelah utara Ternate tepatnya di pesisir samudera pasifik yaitu satu pulau besar dalam wilayah administratif Kab. Halmahera Utara.
Jika Ternate memberikan pesona perkotaan khas kerajaan kerajaan tempo dulu, maka Tidore memberikan pesona lain sebuah kerajaan besar. Tidore bisa disebutkan tempat lahirnya raja-raja besar dari timur yang memiliki jangkauan kekuasaan hingga Irian Barat. Sedikit berbeda dengan Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore bisa dibilang peninggalan bersejarahnya sudah banyak yang hilang, rusak dan musnah, yang tertinggal hanyalah balairung kerajaan Tidore yang masih terpelihara dan terjaga kondisinya. Tidore sendiri memberikan satu nuansa yang unik dan menarik, dimana khas wisata Tidore adalah wisata alam hutan nan hijau dan asri.
Tidore tidak terlalu padat penduduknya jika dibandingkan di Ternate. Sebagian besar wilayah Tidore adalah perbukitan dan berhutan lebat. Satu daerah di Tidore berada di lereng tertinggi pegunungan tersebut adalah tempat pembiakan tanaman tanaman langka yang dikelola secara tradisinal oleh penduduk kampung tersebut.
Perjalanan dari Ternate ke Tidore PP cukup ditempuh selama 1/2 jam perjalanan by perahu boat. Gelombang selat yang memisahkan Ternate dan Tidore kadangkala bersahabat kadangkala liar tergantung musim angin yang berhembus.
Berbicara mengenai memancing, ikan laut dan perjalanan wisata dengan kapal, di kepulauan maluku utara tepatnya di Ternate dan Tidorelah tempatnya, secara kasat mata ketika kita menyusuri pantai di kedua tempat tersebut dapat kita lihat ikan ikan bergerombol berenang kesana kemari dalam jumlah yang banyak tak terkira.
Jika anda sempat berkunjung ke Ternate sempatkanlah untuk mampir di salah satu rumah makan terkenal di Ternate dan melihat Pulau Maitara tepat di hadapan anda ( Pulau yang tergambar di uang Rp. 1000,-)
Tak mengherankan jika dahulu di Ternate dan Tidore terdapat 2 (dua) kerajaan besar yang mampu berdiri kokoh dikarenakan dukungan alam nya yang indah,kaya dan gemar ripah loh jinawi.
Pertanyaan serupa juga sempat terlintas di kepala saya, sampai suatu saat saya diberi kesempatan untuk mengunjungi provinsi seribu pulau di ujung timur laut Indonesia. Begitu menginjakkan kaki di kota ternate, saya sudah bisa merasakan hawa sejuk khas kepulauan di nusantara ini, smell good dan fresh air menyapa kita di sepanjang perjalanan dari bandara ke pusat kota ternate.
Jejak sejarah kebesaran Kerajaan Ternate tersebar di seluruh pelosok pulau, bangunan bangunan kuno nan kokoh menjadi satu daya tarik tersendiri kota Ternate. Rumah kuno peninggalan sejarah bersandingan dengan kemewahan peradaban dunia memang tak bisa dipungkiri bersaut silang mendominasi down town kota Ternate.
Di pinggir kota, masih jelas dominasi peninggalan sejarah berupa rumah rumah kuno yang masih terawat baik oleh penghuninya berpadu serasi dengan pekarangan yang luas nan asri. Pulau dimana kerajaan Ternate berdir merupakan perpaduan sempurna antara Gunung Gamalama yang dikelilingi oleh lautan yang masih perawan.
Perpaduan daya tarik pegunungan dan pantai yang mengumpul menjadi satu itulah Kota Ternate (Kerajaan Ternate). Ada satu selat cantik yang memisahkan antara kota Ternate dan kota Tidore. Bagi para pemancing mania, sepanjang selat ini adalah surganya memancing bagi para pemula dan tempat memancing terbaik di dunia untuk kelas expert berada di sebelah utara Ternate tepatnya di pesisir samudera pasifik yaitu satu pulau besar dalam wilayah administratif Kab. Halmahera Utara.
Jika Ternate memberikan pesona perkotaan khas kerajaan kerajaan tempo dulu, maka Tidore memberikan pesona lain sebuah kerajaan besar. Tidore bisa disebutkan tempat lahirnya raja-raja besar dari timur yang memiliki jangkauan kekuasaan hingga Irian Barat. Sedikit berbeda dengan Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore bisa dibilang peninggalan bersejarahnya sudah banyak yang hilang, rusak dan musnah, yang tertinggal hanyalah balairung kerajaan Tidore yang masih terpelihara dan terjaga kondisinya. Tidore sendiri memberikan satu nuansa yang unik dan menarik, dimana khas wisata Tidore adalah wisata alam hutan nan hijau dan asri.
Tidore tidak terlalu padat penduduknya jika dibandingkan di Ternate. Sebagian besar wilayah Tidore adalah perbukitan dan berhutan lebat. Satu daerah di Tidore berada di lereng tertinggi pegunungan tersebut adalah tempat pembiakan tanaman tanaman langka yang dikelola secara tradisinal oleh penduduk kampung tersebut.
Perjalanan dari Ternate ke Tidore PP cukup ditempuh selama 1/2 jam perjalanan by perahu boat. Gelombang selat yang memisahkan Ternate dan Tidore kadangkala bersahabat kadangkala liar tergantung musim angin yang berhembus.
Berbicara mengenai memancing, ikan laut dan perjalanan wisata dengan kapal, di kepulauan maluku utara tepatnya di Ternate dan Tidorelah tempatnya, secara kasat mata ketika kita menyusuri pantai di kedua tempat tersebut dapat kita lihat ikan ikan bergerombol berenang kesana kemari dalam jumlah yang banyak tak terkira.
Jika anda sempat berkunjung ke Ternate sempatkanlah untuk mampir di salah satu rumah makan terkenal di Ternate dan melihat Pulau Maitara tepat di hadapan anda ( Pulau yang tergambar di uang Rp. 1000,-)
Tak mengherankan jika dahulu di Ternate dan Tidore terdapat 2 (dua) kerajaan besar yang mampu berdiri kokoh dikarenakan dukungan alam nya yang indah,kaya dan gemar ripah loh jinawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar